Besok rekoleksi sekolah, masih bimbang ingin ikut atau tidak. Di rumah sudah packing tapi keputusan untuk ikut belum dipastikan. Hari ini rekoleksi berkumpul jama 11 pagi disekolah, biasalah jam karet. Dan saya pun memutuskan untuk ikut rekoleksi. Saya tiba disekolah jam 12 dan akan berangkat ke tempat tujuan rekoleksi jam 1 siang. Kami berekoleksi di STIPAS Tomohon. Setibanya ditempat tujuan kami langsung bersih-bersih ruangan yang akan dipakai untuk menerima materi maupun untuk tidur. Kami berkeliling disekitar STIPAS, pemandangan yang indah dan keadaan sekitar sangat sejuk.
Tiba-tiba saja mataku tertuju pada sosok yang wajahnya tidak asing lagi, yaa dia. Orang yang dulunya pernah menjadi salah satu bagian kehidupanku dan orang pertama yang aku bahas pada tulisan pertamaku di blog. Tragis memang cerita pertama yang saya tulis di blog http://www.beatrixsaputri.blogspot.com/2012/05/setiap-detik-yang-berharga-beatrix-eka.html . ceritanya terasa begitu manis dan romantis untuk di ingat-ingat. Saat ini orang tersebut telah gagal mencapai tujuannya untuk menjadi seorang pelayan Tuhan. Dan sekarang dia telah mempunyai kekasih baru, yang lebih menyakitkan lagi kekasih barunya adalah teman sekelasku sekarang (SMA) yang aku kenal sejak SD.
Di tempat rekoleksi mereka berdua nampak dekat bahkan dihadapanku, di hadapan kedua matakupun mereka duduk berdua tanpa mereka sadari bahwa aku tak ingin melihat hal tersebut. Yaa, hal inilah yang aku takutkan ketika aku merasa bimbang untuk mengikuti rekoleksi atau tidak. Aku tahu bahwa banyak resiko yang akan aku rasakan ketika mengikuti rekoleksi. Namun tak mengapa semua itu terjadi pasti salah satu bagian dari rencana indah Tuhan.
Aku tahu bahwa tak semudah membalikan telapak tangan untuk memamaafkan orang seperti itu, tapi entahlah aku mendapat kekuatan dari yang Kuasa dan aku mampu untuk memaafkan dia, maksudku mereka berdua, aku sudah mulai untuk perlahan-lahan tapi pasti untuk memaafkan mereka hanya saja setiap kali aku melihat mereka berdua hatiku lagi dan lagi hancur menjadi debu. Aku belajar memaafkan tapi aku tak tahu mengapa aku belum bisa ihklas sepenuh hati L .
Malam hari datang begitu cepat, tempat ini benar-benar sempit kemanapun aku pergi selalu saja bertemu dengan mereka berdua. Jam 11 malam panitia melaksanakan pos to pos dan berjalan dengan baik. Sesudah itu kami kembali ke ruangan tidur karena besok pagi akan masuk gereja. Seperti biasa kami bergosip sebelum tidur.
Keesokkan harinya, hari minggu, kami dibangunkan oleh pembina jam 4.30 subuh, dingin sekali dan kami diharuskan untuk mandi ke Gereja. ketika mandi aku berteriak karna airnya seperti es batu, dingin sekali. Aku mandi cepat-cepat dan bergegas persiapan. Aku termasuk salah satu dari mereka yang terlambat mandi jadi saya terlambat. Setibanya Di Gereja Katolik Roh Kudus, aku mencari-cari tempat duduk kosong. Selang beberapa menit mencari-cari tempat duduk kosong aku melihat mereka berdua duduk di 3 bangku dari depan. Mereka berdua, dan 2 teman laki-laki lainnya. Aku menarik nafas panjang-panjang dan menuju ke tempat duduk tersebut karna masih ada cukup tempat untuk duduk. Yang duduk disitu kami berenam, tanpa disadari kami duduk berpasangan, termasuk mereka berdua.
Sesudah Misa kami semua berfoto bersama, kemudian sebagian teman-teman sudah pergi terlebih dahulu untuk kembali ketempat rekoleksi. Mereka berdua befoto bersama didepan Altar. Aku tak sanggup lagi berlama-lama di tempat ini dengan keadaan yang menyiksa batin seperti ini. Aku pun berjalan menuju pintu keluar sendiri dan mereka yang lain mulai mengikuti..
Aku harap ini tulisan terakhir mengenai mereka berdua dan aku akan melupakan yang terjadi di tempat ini. Semoga kalian berdua senang.
Beatrix
Tidak ada komentar:
Posting Komentar