Rabu, 23 November 2016

Contoh Makalah mineral mikro

BAB I 
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
      Peranan nutrisi mikro seperti mineral pun tidak kalah pentingnya dalam pola hidup yang  seimbang.Dewasa ini, perhatian masyarakat akan pentingnya pemenuhan kebutuhan mineral bagi tubuh, terutama kebutuhan akan kalsium semakin meningkat. Akan tetapi, masyarakat kurang menyadari keberadaan mikromineral lainya yang juga memegang peran penting dalam proses metabolisme tubuh manusia.Mikromineral memang diperlukan dalam jumlah yang mikro atau sangat sedikit bagi tubuh manusia.     
      Namun, pengertian mikro ini sering diartikan oleh masyarakat menjadi suatu hal yang tidak  terlalu penting bagi tubuh. Padahal, sebagian besar organ tubuh kita ditunjukan oleh mikromineral dalam menjalankan fungsinya.




1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian mineral mikro
2. Apa saja macam-macam mineral mikro
3. Sebutkan sumber, fungsi, kelebihan dan kekurangan dari Fe, Cu, Co, Zn dan Se 

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian mineral mikro
2. Mengetahui macam-macam mineral mikro
3. Mengetahui sumber, fungsi, kelebihan dan kekurangan dari Fe, Cu, Co, Zn dan Se




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MINERAL MIKRO
Mineral terdapat di dalam tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Keseimbangan mineral di dalam tubuh diperlukan untuk pengaturan kerja enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan (Almatsier, 2002).
Mineral merupakan  salah satu unsur makanan yang dibutuhkan oleh tubuh karena berperan dalam berbagai macam kegiatan tubuh. Umumnya mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus, dengan cara difusi atau transpor aktif. Unsur mikro adalah unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit (kurang dari 100 mg per hari).
       Mineral mikro adalah dibutuhkan kurang dari 100mg sehari. Mineral mikro sangatlah penting untuk menopang hidup kita,walaupun jumlah yang dibutuhkan sedikit.Tapi,jika kita mengalami kekurangan mineral mikro ini,akibatnya bisa mempengaruhi kesehatan kita seluruhnya. Mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari, seperti tembaga (Cu), besi (Fe), mangan (Mn), cobalt (Co), dan seng (Sn). 
      Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi. Kandungan mineral mikro dalam bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mental mikro tanah asal bahan makanan tersebut.






2.2 MACAM-MACAM MINERAL MIKRO
1) Besi (Fe)
Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi. Metabolisme energy ,didalam tiap sel besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut electron, yang berperan dalam langkah – langkah akhir metabolism energy. Sebanyak lebih dari 80 % besi yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin.
Sumber : Hati, daging, kuning telur, udang, serelia tumbuk atau difortifikasi,kacang-kacangan dan sayuran hijau. AKG orang dewasa: 13mg (laki-laki) dan 26mg (perempuan). Lokasi : 70% dalam hemoglobin 
± 30% disimpan dalam hati, limpa kecil dan sumsum tulang belakang.
Fungsi : Fungsi utama zat besi adalah sebagai salah satu komponen penyusun hemoglobin. Hemoglobin berfungsi sebagai pengangkut oksigen ke sel-sel tubuh. Didalam sel-sel tubuh, oksigen digunakan untuk memecah nutrien untuk menghasilkan energi. 
a. Metabolisme energy
Besi terdapat pada hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk di keluarkan. Mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen, menerima, menyimpan dan melepas oksigen didalam sel-sel otot. Menurunnya produktivitas kerja pada kekurangan besi disebabkan berkurangnya enzim yang mengandung besi dan besi sebagai kofaktor enzim yang berperan dalam metabolisme energy; menurunnya hemoglobin darah akibatnya metabolisme energy dalam otot terganggu dan terjadi penumpukan asam laktat yang menyebabkan rasa lelah.
b. Kemampuan belajar
Beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi tinggi yang diperoleh dari transpor besi yang dipengaruhi oleh reseptor transferin. Kadar besi dalam darah meningkat selama pertumbuhan hingga remaja. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama fungsi neurotransmitter akibatnya kepekaan reseptor syaraf dopamin berkurang dan akhirnya hilang sehingga daya konsentrasi, daya ingat dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
Meskipun beberapa makanan mengandung besi cukup tinggi tetapi beberapa orang menderita kekurangan mineral ini. Produk hewani mengandung besi tinggi dan dapat diserap dengan baik oleh tubuh, hati bisa mengandung beberapa ribu ppm besi.
c. Sistem kekebalan
Respon kekebalan oleh limfosit T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut, yang disebabkan berkurangnnya sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA karena gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi pada kondisi kekurangan besi.
Akibat kekurangan: Anemia besi, lelah, lemah, kekebalan menurun, produktifitas kerja dan kebugaran berkurang, kemampuan belajar menurun (pada anak-anak), kurang konsentrasi, koordinasi dan reaksi menurun, gatal, luka sukar sembuh, kurang mampu mengatur suhu tubuh.
Akibat kelebihan: Kelebihan konsumsi besi dapat terjadi akibat mengkonsumsi suplemen tinggi kandungan besi. Gejala kelebihan konsumsi besi antara lain mual, muntah diare denyut jantung mengikat, sakit kepala, menggigau dan pingsan

2) Zinc/Seng (Zn)
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Fungsi seng terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Seng dapat mudah ditemukan pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong polongan. Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya sekitar 10-40% saja yang dapat diserap. Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian(lengkap), serealia, leguminosa dan telur. 
Sumber : Kerang, tiram, hati, kacang-kacangan, susu, dedak gandum.
AKG orang dewasa: 15 mg (Laki-laki) & 15 mg (Perempuan).
Lokasi : Di hampir semua jaringan terutama di dalam hati, pankreas,ginjal,otot dan tulang.
Fungsi : Bagian dari banyak enzim insulin, berperan dalam metabolisme asam nukleat, reaksi kekebalan, transpor vitamin A, persepsi rasa, kesembuhan luka, membuat sperma, perkembangan normal janin.
a. Seng berperan sebagai bagian dari DNA dan RNA polymerase, bagian dari enzim kolagenase.
b. Seng berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa dengan cara mengeluarkan karbondioksida dari jaringan serta mengangkut dan mengeluarkan karbondioksida dari paru-paru ke pernafasan.
c. Seng berperan dalam sintesis dan degradasi kolagen, dengan demikian seng berperan dalam pembentukan kulit metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
d. Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
e. Enzim superoksida dismutase (yang membutuhkan Zn dan Cu) di dalam sitosol semua sel eritosit diduga untuk memusnahkan anion superoksida yang merusak.
f. Seng berperan dalam fungsi kekebalan yaitu dalam fungsi sel T dan dalam pembentukan antibodi oleh sel B.
Akibat kekurangan : Hambatan pertumbuhan, mengganggu pusat sistem saraf dan fungsi otak.
Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran, bergantung pada kandungan selenium tanah.
AKG orang dewasa: 70 µg (Laki-laki) & 55 µg (Perempuan).
Akibat kekurangan : Penyakit keshan, resiko penyakit jantung; jarang terjadi karena makanan, bisa terjadi bila dapat makanan melalui saluran cerna (Total parenteral Nutrition) untuk waktu yang sama tanpa suplemen.
kekurangan : gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual, terganggunya fungsi pencernaan karena gangguan pankreass gangguan kekebalan tubuh, gangguan nafsu makan, ketajaman indera ras serta memperlambat penyembuhan luka.
Akibat kelebihan : gangguan metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya arterosklerosis.

3) Selenium (Se)
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem anti penuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).
Sumber : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran, bergantung pada selenium tanah. AKG orang dewasa: 70 µg (laki-laki) & 55 µg(perempuan).
Fungsi : Dalam metabolisme lemak; bersama vitamin E sebagai antioksidan.
Akibat kekurangan : Penyakit keshan, resiko penyakit jantung; jarang terjadi karena makanan, bisa terjadi bila dapat makanan melalui saluran cerna (Total parenteral Nutrition) untuk waktu yang sama tanpa suplemen. Kekurangan selenium dihubungkan dengan penyakit jantung. 
Akibat kelebihan : Gangguan saluran cerna, rambut rontok, gangguan sistem saraf, lesi pada kulit, diare, rambut rontok, luka pada kulit dan sistem saraf.



4) Tembaga (Cu)

Sumber makanan yang mengandung tembaga diantaranya adalah susu dan sereal. Terdapat juga dalam hati, tiram, daging dan kacang-kacangan.Dalam saluran cerna, tembaga dapat diabsorpsi kembali dari tubuh bergantung kebutuhan tubuh. Pengeluaran melalui empedu meningkat bila terdapat kelebihan dalam tubuh. Sedikit tembaga dikeluarkan melalui urin, keringat, dan darah haid. Tembaga yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Fungsi dari tembaga berperan dalam kegiatan enzim pernafasan sebagai kofaktor bagi enzim, misalnya sitokrom, oksidase. Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga dalam hati yang dapat menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
Sumber : Hati, kerang, serelia tumbuk, kacang-kacangan, ginjal, unggas,tiram,coklat,biji-bijian. AKG orang dewasa: 1,5-3 mg.
Lokasi : Di dalam jaringan tubuh, terutama di hati, otak, jantung dan ginjal.
Fungsi : Bagian dari berbagai enzim dan seruloplasmin dan eritrokuprein dalam darah. Bagian integral DNA dan RNA. Diperlukan untuk absorpsi dan penggunaan besi dalam pembentukan hemoglobin. Fungsi tembaga
a. Tembaga merupakan bagian dari enzim yang berperan dalam reaksi oksidasi. Dalam melakukan fungsinya, tembaga banyak berinteraksi dengan seng, molibden, belerang dan vitamin C.
b. Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan cara membantu absorpsi besi, merangsang sintesis hemoglobin, melepas simpanan besi dari feritin dalam hati, sebagai bagian dari enzim seruplasmin, yang mengoksidasi Fe2+menjadi Fe3+.
c. Sebagai bagian dari enzim tironase yang berperan dalam perubahan asam tirosin menjadi melanin yaitu pigmen rambut dan kulit.
d. Tembaga berperan dalam sintesis protein kompleks jaringan kolagen dalam kerangka tubuh dan pembuluh darah serta dalam sintesis pembawa rangsangan saraf seperti noradrenalin dan neuropeptida
Akibat kekurangan: Anemia, mengganggu pertumbuhan dan metabolisme,demineralisasi tulang. Kekurangan tembaga terjadi pada anak-anak yang menderita anemia, kekurangan tembaga pada ibu hamil menyebabkan bayi lahir premature, gagal tumbuh kembang dan gangguan fungsi kekebalan.
Akibat kelebihan : Penumpukan secara kronis di hati menyebabkan nekrosis hati atau sirosis hatiKelebihan tembaga dapat terjadi karena mengkonsumsi supplemen tembaga atau alat memasak dari tembaga terutama untuk memasak cairan yang asam. Kelebihan tembaga disimpan di hati dan dapat menyebabkan nekrosis atau sirosis hati. Konsumsi sebanyak 10-15 mg per hari dapat menyebabkan diar dan muntah-muntah.

5) Kobalt (Co)
Kobalt merupakan komponen vitamin B12 yang diperlukan bagi perkembangan normal se-sel darah merah. Sumber utamanya adalah sayuran berdaun hijau. Kobalt mempunyai fungsi untuk keseimbangan tubuh ruminansia.
Sumber : Makanan sumber vitamni B12 (daging, hati, susu dan hasil olahan susu.
AKG orang dewasa: 2 mg vitamin B12
Fungsi : Bagian dari siano kobalamin (Vitamin B12), diperlukan untuk fungsi normal sel, terutama sel sumsum tulang, mematangkan sel darah merah, sistem saraf dan pencernaan; berperan dalam fungsi berbagai enzim.
Akibat kekurangan : Terjadi bila kekuangan vitamin B12. Karena faktor intrinsik, sindroma gangguan absorpsi dan gastrektomi.
Akibat kelebihan : Belum diketahui.



























BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
             Mineral mikro mempunyai peran sangat penting dalam kelangsungan hidup kekurangan atau kelebihan mineral mikro esensial menyebabkan penyakit. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh mahluk hidup disamping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat aorganik atau kadar abu.
              Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian pengendalian komponen cairan tubuh 65%. Untuk pemelihara fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang memang sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh.
             Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu minelar makro dan mineral mikro. 
3.2 SARAN
1. Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan   pengetahuan mengenai Mineral Mikro.
2.  Sebagian manusia,kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga keseimbangan.
3.   Mineral Mikro walaupun sedikit asupanya bagi tubuh, tetapi perlu terus dijaga agar tubuh tidak mengalami defesiensi mineral.
 4.  Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memahami akan pentingya mineral mikro dalam kehidupan sehari-hari.





DAFTAR PUSTAKA

Mustika, Dewi, 2011. Bahan Pangan Gizi dan Kesehatan. Alfabeta, Bandung
Saputra, Lyndon, 2013. Pengantar Kebutuhan dasar Manusia. Binarupa Aksara Publisher, Tanggerang.
Universitas Indonesia, 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta
http://anekamakalahkita.blogspot.co.id/2013/01/m-k-l-h-mineral-mikro.html

















































 N




2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar